Rabu, 09 November 2011

Cara Benar Aplikasi Lampu HID Motor

MotoBike - Tren lampu HID pasti sudah lama kenal dong. Tapi siapa sangka ternyata banyak yang mesti diperhatikan supaya terangnya tidak membuat silau pengendara dari arah berlawanan, ataupun rider di depan. Enggak enak banget lihatnya dari spion, malah bikin potensi bahaya bertambah loh. Bukan cuma keterangannya, bias sinarnya juga.

"Paling pertama yang mesti diperhatikan adalah sistem kelistrikan. Sebaiknya diubah DC dengan pengisian memadai untuk mencegah aki cepat drop," terang Ari Tristianto, pemilik bengkel Dinamika Motor Sport, di Jl. Jatikramat No.53H, Bekasi.

Usai membenahi sistem kelistrikan, masuk pada pemilihan lampu HID-nya. Usahakan cari yang bohlamnya memiliki spesifikasi atau konstruksi yang pas dengan mika reflektor di motor. Supaya sinar yang dihasilkan tepat sasaran alias enggak luber ke mana-mana.

Paling enak tentu yang sudah menganut lampu model proyektor. Walau tetap harus diperhatikan panjang dan model bohlam asalnya. Lebih-lebih untuk yang masih pakai rumah lampu biasa dengan bohlam H4. "Ternyata titik jatuh sinar di reflektor sangat mempengaruhi bias sinar di jalan," terang pria jangkung ini.

"Motor macam Yamaha V-Ixion, Byson dan Bajaj Pulsar punya bohlam standar H4, jadi mesti ganti HID yang sudah menganut H4 juga," lanjut warga daerah Jatiasih, Bekasi ini. Lihat saja HID universal yang lebih panjang dari H4 aslinya (gbr.1). Pun dengan dudukan terminal yang lebih panjang juga membuat perubahan pada titik jatuh sinar.

"Walau terlihat memenuhi reflektor, tapi hasil sinar di jalan justru menyebar hingga ke atas," ulas Ari Kupret, panggilan akrabnya. Nah, perhatikan bedanya ketika pasang HID yang memang diperuntukkan menggantikan bohlam H4. Sisi bagian bawah reflektor lebih gelap karena ditutup topi bohlam (gbr.2). Alhasil, sinar lampu di jalan lebih rata dan tidak menyebar ke atas.

Untuk lampu jauh pun, jika menggunakan yang universal tidak akan beda jauh dengan lampu dekat. "Sebab, titik pijar bohlam universal akan bergerak turun saat lampu jauh, beda dengan HID H4 yang justru bergerak mundur (gbr.3)," ucap suami Nani Farida ini. Hasilnya, bias sinar lampu akan lebih presisi.

Terakhir, jangan terlena oleh tingkatan Kelvin yang tertera. "Semakin tinggi angkanya, bukan berarti semakin terang. Tapi justru menunjukkan intensitas cahaya yang dihasilkan," wanti Ari lagi. Untuk harian sih biasanya cukup di 4.300 Kelvin. "Cahaya sudah putih terang, tapi masih ada sedikit nuansa kuning supaya tembus ketika hujan," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar